UAS

saat nya mempersiapkan diri , dalam menghadapi uas

posted under | 5 Comments

Laporan Hasil proyek Pendidikan

Nama anggota kelompok :

Diva Olivia Hudi (09-028)
Khairani Rizky (09-030)
Imam Setiawan (09-044)
Rahmi Handayani (09-074)

Silahkan unduh di sini
terima kasih...

posted under | 0 Comments

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI , TUGAS KELOMPOK

Pendidikan anak pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan fisiknya di masa depan. Salah satu yang mempengaruhi perkemabangn ini adalah permainan. Permainan yang dilakukan secara optimal dapat mmebuat abak menjadi sehat, cerdas dan berhasil.

Pendidikan berlangsung sejak anak lahir. Pendidik yang pertama kali adalah ibu dan bapak kita. pendidik ini sanagt menentukan proses pembentukan pribadi anak. pengasuhan anak yang optimal akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Piaget menegaskan bahwAa bentuk tertinggi dari kecerdasan logis dapat ditelusuri hingga ke asalnya di dalam tubuh. Sebab mulai dari pertama kehidupan, tubuh bayi dengan aktif meneliti dunia dan membuat kerangka dasar yang berfungsi sebagai fondasi semua pikiran berikutnya.

Sangat penting untuk mendidik anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya masing-masing. Karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangannya dimasa yang akan datang. Slaah satu hal yang dapat menunjang perkembangan anak adalah permainan. Kebanyakan anak akan merasa senang pada saat bermain. Berbagai permainan perlu disediakan baik untuk pekembangan motorik halus ataupun kasar anak. permaianan dapat dilakukan di dalam atauoun di luar kelas. hal ini bertujuan agar potensi anak dapat berkembang secara optimal.

Mendidik anak agar cerdas, kreatif dan terampil harus dimulai sejak usia dini. Selain mencerdaskan manusia, juga diimbangi dengan pembentukan moral, sebab kemampuan intelektual menghasilkan kemakmuran yang modernisasisedang gerakan moral bertujuan bertujuan membangun komunitas yang cerdas dan beradab. Anak sejak lahir memiliki potensi yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan kematangan dan perkembangan anak, sehingga nanti dapat menjadi anak yang cerdas, sehat dan ceria.

Tahun pertama kehidupan merupakan periode perkembangan yang kritis, menetapkan dasar-dasar untuk kognitif masa dewasa kemudian dan fungsi emosionalnya. Anak-anak dengan usia yang sama dalam kualitas pengasuhan yang lebih tinggi menunjukkan perkembangan bahasa yang lebih baik, kompetensi sosial, kemampuan untuk meregulasikan perilaku mereka sendiri dan kemampuan akademik yang leboh baik daripada anak dengan pola pengasuhan yang lebih rendah. Diduga bahwa akibat dari pengasuhan bukan dengan orang tua pada perkembangan anak tergantung terhadap kebutuhan tambahan pembelajaran dari luar yang diterima melalui pengasuhan dengan orang tua. Menurut penelitian, pengasuhan anak dengan kualitas tinggi mungkin memperbaiki perkembangan dalam diri anak-anak yanng lingkungan rumahnya kurang rangsangan ataupun dalam keadaan stress.

Selama lima dekade terakhir, pemerintah New York telah menginvestasikan biaya untuk kesempatan mendapatkan child care dan pendidikan usia dini pada anak umur 3 dan 4 tahun dari keluarga yang kurang mampu. Pembuat kebijakan dan orangtua ingin mengetahui tingkatan atau batas dalam kualitas interaksi antara guru dan murid dan instruksi sengaja untuk menghasilkan anak yang lebih baik terhadap keefisienan child care untuk meningkatkan kesiapan sekolah anak. Hasil sosial dan akademik dari anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu diprediksikan sebagai alat ukur terhadap interaksi guru dan murid dan kualitasnya dalam analisa data yang dilakukan terhadap murid pra-TK dalam 11 wilayah. Penemuan menunjukkan bahwa interaksi guru dan murid merupakan alat prediksi yang kuat terhadap tingkat permasalah perilaku yang lebih tinggi dari anak yang berasal dari keluarga mampu dengan anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Selanjutny, penemuan ini menunjukkan bahwa kualitas instruksi berhubungan dengan bahasa, membaca dan keterampilan matematika lebih bagus dalam kualitas kelas yang tinggi daipada kualitas kelas yang rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas kelas yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil sosial dan akademik pada program pra-TK untuk anak yang kurang mampu.

Masa usia dini merupakan periode kritis dalam perkembangan anak sehingga diperlukan upaya pengembangan secara menyeluruh dengan memberikan rangsangan bagi mental, intelektual, emosional, moral dan sosila yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Upaya pengembanagn tersebut di Indonesia disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),, berupa penerapan curicullum plus dalam bidang pemantauan dan perkembangan anak. PAUD didefenisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembanngan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan tahap kehidupan berikutnya.

Sumber:

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.93-99%20Optimalisasi%20Tumbuh%20Kembang.pdf

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:-S16iBeMigIJ:static.schoolrack.com/files/21797/62991/heru_swn-pengaruh_pelatihan_ddst.doc+jurnal+psikologi+pendidikan+anak+usia+dini&cd=78&hl=id&ct=clnk&gl=id

http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=a3h&AN=48454120&site=ehost-live

http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=66889673&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1271218486&clientId=63928&cfc=1


Kelompok VI :

posted under | 0 Comments

Hidup itu indah kok:…….:tugas 3

“aduh… tugas banyak, dan semuanya harus di kumpul stress kali lah” yh kata-kata ini lumayan sering di gunakan seseorang di saat mendapatkan tugas yang banyak.,ad juga disaat menghadapi suatu masalah selalu di anggap besar padahal masalh itu kecil . Bawaanya sensitive, bad mood… tetapi yg seperti itu seharusnya gak perlu kita lakukan ketika kita mendapatkan suatu hal yang kita rasa berat buat kita jalani tapi bukan berarti kita juga gak peduli dengan hal yang ada.

Memang sih.. ketika mendapatkan suatu tugas yang banyak, itu merupakan tanggung jawab kita untuk menyelesaikannya.. tapi bukan dengan stree kita jalani nya,, tapi dengan
enjoy dan anggap aja ini bagian dari hidup kita yang memang harus kita jalani. Sersan”serius tapi santai” istilah ini bisa kok kita gunakan untuk orang yang menjalani hidup nya itu dengan serius kali dan “stress” ketika menghadapi tangggung jawab yang ada.biasnya orang yang seperti ini pasti mereka ujung-ujung bosan ketika mendapatkan tanggung jawab seperti ini lagi.

Hmmm bagi kalian yang seperti ini, mulai dari sekarang belajar lah santai dalam menyikapinya.. bukan berarti kita santai kita gak dapat menyelesaikan tanggung jawab kita. Lakukan hal yang bisa buat kamu nyantai dan nikmati hidup kamu.. kalau kamu terlalu stress dalam menjalaninya pasti kamu beranggapan hidup ini gk indah. memang hidup gk selamanya bisa indah.. tapi kita bisa buat hal yang kita anggap indah ,untuk hidup kita yang penting hal buat kita gak
enjoy kita bawa happy aj..pasti bisa kok
Kita juga bisa buat hidup kita itu lebih hidup lagi ada prinsip
”happiness in your hand”kalu kita percaya kebahagian yang ada dapat membuat “kita” lebih hidup lagi kita pasti dapat hidup lebih bahagia lagi. Ada hal yang bisa buat hidup kita lebih happy misalnnya :

  1. Smile………senyum itu hal yang penting dalam hidup ini , kalau kita jarang tersenyum pasti hidup yang kita jalani pun gk indah…

  1. Banyak bergaul: dengan bergaul dan banyak cerita –cerita dengan sahabat maupun teman kita . disaat mereka punya maslah . kita dapat membandingkannya kok dengan ap yang kita alami.. dan itu dapat menjadi tolak ukur untuk buat hidup kita.

  1. Bersyukur: kita harus dapat menyukuri apa yang ada di hidup kita sekarang, punya keluarga dan sahabat yang sayang sama kita ,

  1. Mencoba hal yang belum pernah kamu coba: misalnya kamu dan sahabat kamu buat kegiatan yang belum pernah kalian lakukan misalnya berkunjung k panti asuhan atau

buat kegiatan bakti social..yakin lah ini dapat membuat hidup kamu lebih bersyukur

  1. Hang out dengan teman se gank…juga bisa buat beban kita sedikit berkurang lo..

  2. Terbuka : maslah yang sedang kita alami jangan kita pendam sendiri, tetapi keluarkan lah hal yang menganjel di hati kamu,,tentunya dengan orang yang kamu percaya



Dan banyak lagi lah hal yang dapat kita lakukan untuk buat hidup kita ini lebih indah dan benar-benar hidup. Yang penting jalani semua yang ada dengan santai , hidup ini indah kok walaupun gk semuanya dapat berjalan seperti apa yang kita harapkan.. tapi optimis lah kita dapat merubah hidup kita lebih “hidup” lagi….

posted under | 33 Comments

Hasil Diskusi Kelompok; Tugas Kelompok Online

1. Seberapa penting media pembelajaran dilihat dari sudut pandang psikologi pendidikan?

Jawaban:
Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.

Proses pendidikan dapat bersifat formal dan dapat bersifat informal atau nonformal. Pendidikan formal lazimnya diberikan disekolah atau lembaga-lambaga pendidikan lainnya yang bersifat formal. Sedangkan pendidikan informal yaitu pendidikan yang diselenggarakan dalam lingkungan keluarga yang sifatnya informal. Pendidikan nonformal merupakan proses pendidikan yang lazimnya diselenggarakan di luar sekolah atau di luar sistem pendidikan yang sifatnya formal. Melalui proses kegiatan belajar mengajar pendidikan membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar tercapai kedewasaan serta berlangsungnya pewarisan sosial.

Sejalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi, telah menjadikan dunia ini terasa semakin menjadi sempit dan transparan. Antara satu belahan dunia dengan belahan dunia lainnya dengan mudah dapat dijangkau dan dilihat dalam waktu yang relatif singkat.

Itulah globalisasi, yang di dalamnya membawa berbagai implikasi yang luas dan kompleks bagi kehidupan manusia. Implikasi nyata dari adanya globalisasi adalah terjadinya perpacuan manusia yang mengglobal. Seorang individu dalam berkarya tidak hanya dituntut untuk mampu berkiprah dan berkompetisi sebatas tingkat lokal dan nasional semata, namun lebih jauh harus dapat menjangkau sampai pada tingkat kompetisi global, yang memang di dalamnya berisi sejumlah tantangan dan peluang yang begitu ketat.

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan – pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :1. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.2. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.3. Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.4. Televisi5. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.6. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

b. Manfaat media pembelajaranMedia pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Landasan psikologis penggunaan media pembelajaran ialah alasan atau rasional mengapa media pembelajaran dipergunakan ditinjau dari kondisi pebelajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi.Walaupun telah diketahui adanya pandangan yang berbeda ten-tang belajar dan bagaimana belajar itu terjadi, namun dapat dikatakan bahwa belajar itu adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku oleh adanya peng-alaman. Perubahan perilaku itu dapat berupa bertambahnya pengetahuan, diperolehnya ketrampilan atau kecekatan dan berubahnya sikap seseorang yang telah belajar. Pengetahu-an dan pengalaman itu diperoleh melalui pintu gerbang alat indera pebelajar karena itu di-perlukan rangsangan (menurut teori Behaviorisme) atau informasi (menurut teori Kognitif), sehingga respons terhadap rangsangan atau informasi yang telah diproses itulah hasil belajar diperoleh.

Sumber referensi :
· http://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/
· http://blog.unila.ac.id/hairuddin/
· http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/
· http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/?p=6
· http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf

2. Seberapa besar pengaruh teknologi pembelajaran menurut psikologi pendidikan?

Jawaban:
Teknologi pembelajaran mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembelajaran. Misalnya saja dalam penelitian yang di lakukan memerlukan teknologi untuk mendesain sebuah perancancangan . Penelitian dan teori psikologi yang berkembang pun telah memberikan kontribusi terhadap perancangan, baik yang dikembangkan oleh kelompok aliran psikologi behaviorisme, maupun kognitivisme dan konstruktivisme. Selain itu, sumbangsih teori dan penelitian psikologi tentang motivasi juga berpengaruh terhadap proses perancangan. Pada kawasan pengembangan tidak hanya dipengaruhi oleh teori komunikasi semata, tetapi juga oleh teori pemrosesan visual-audial, berfikir visual, dan estetika.

Teori Shannon dan Weaver (1949) tentang proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima dengan menggunakan sarana sensorik. Berikutnya, pemikiran Belo tentang Model SMCR (Sender, Massage, Channel, Receiver), dan beberapa teori lainnya dalam bidang komunikasi secara umum telah menjadi landasan dalam proses pengembangan. Ada juga pengaruh teknologi terhadap nilai dan prespektif alternative. Yaitu : a) replikabilitas pembelajaran; (b) individualisasi; (c) efisiensi; (d) penggeneralisasian proses isi lintas; (e) perencanaan terinci; (f) analisis dan spesifikasi; (g) kekuatan visual; (h) pemanfaatan pembelajaran bermedia.

Pembelajaran dengan teknologi juga mempengaruhi kognitif . menurut teori gestalt atau teori kognitif. Dapat merangsang stimulus respons. Yang mempengaruhi kognitif untuk berpikir terhadap teknologi yang ada dan bagaimana cara penggunaanya. Untuk dapat menyelesaikan suatu tugas yang memerlukan teknologi yang canggih.

Sumber referensi :
http://www.scribd.com/doc/17670174/MAKALAH-Psikologi-Pendidikan-Dalam-Pengajaran
http://septa-ayatullah.blogspot.com/2009/05/mengenal-teknologi-pembelajaran.html
http://www.blogcatalog.com/blogs/bunga-kehidupan/posts/tag/teknologi+pendidikan/
http://amrull4h99.wordpress.com/2009/12/24/landasan-psikologi-pendidikan/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/.2008/09/26/sumber-sumber-yang-mempengaruhi-teknologi-pembelajaran/


3. Sebutkan macam-macam ragam model pembelajaran?

Jawaban:
1. Model Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung.Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa. Jadi lingkungan belajar harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.


Ciri-ciri pembelajaran langsung
1. Adanya tujuan pembelajaran
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran


2. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuik mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah utnuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas). Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi pada tingkat yang relatif sejajar.


Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain

3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan : 1). Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah 2). Belajar peranan orang dewasa yang autentik 3). Menjadi pembelajar yang mandiri

Sumber Referensi:
http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
http://sweetyhome.files.wordpress.com/2009/08/berkas-cooperative-learning2.pdf
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/
http://meetabied.wordpress.com/2009/07/08/model-pembelajaran-langsung-koperatif-dan-berbasis-masalah/
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/19/pembelajaran-berbasis-masalah/



Kelompok VI :
Diva Olivia Hudi (09-028)
Khairani Rizky (09-030) Imam Setiawan (09-044) Rahmi Handayani (09-074)

posted under | 0 Comments

Hasil Diskusi Kelompok; Tugas Kelompok Online

1. Seberapa penting media pembelajaran dilihat dari sudut pandang psikologi pendidikan?

Jawaban:
Pada umumnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.

Proses pendidikan dapat bersifat formal dan dapat bersifat informal atau nonformal. Pendidikan formal lazimnya diberikan disekolah atau lembaga-lambaga pendidikan lainnya yang bersifat formal. Sedangkan pendidikan informal yaitu pendidikan yang diselenggarakan dalam lingkungan keluarga yang sifatnya informal. Pendidikan nonformal merupakan proses pendidikan yang lazimnya diselenggarakan di luar sekolah atau di luar sistem pendidikan yang sifatnya formal. Melalui proses kegiatan belajar mengajar pendidikan membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak didik agar tercapai kedewasaan serta berlangsungnya pewarisan sosial.

Sejalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi, telah menjadikan dunia ini terasa semakin menjadi sempit dan transparan. Antara satu belahan dunia dengan belahan dunia lainnya dengan mudah dapat dijangkau dan dilihat dalam waktu yang relatif singkat.

Itulah globalisasi, yang di dalamnya membawa berbagai implikasi yang luas dan kompleks bagi kehidupan manusia. Implikasi nyata dari adanya globalisasi adalah terjadinya perpacuan manusia yang mengglobal. Seorang individu dalam berkarya tidak hanya dituntut untuk mampu berkiprah dan berkompetisi sebatas tingkat lokal dan nasional semata, namun lebih jauh harus dapat menjangkau sampai pada tingkat kompetisi global, yang memang di dalamnya berisi sejumlah tantangan dan peluang yang begitu ketat.

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan – pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :1. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor.2. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.3. Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.4. Televisi5. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.6. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

b. Manfaat media pembelajaranMedia pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Landasan psikologis penggunaan media pembelajaran ialah alasan atau rasional mengapa media pembelajaran dipergunakan ditinjau dari kondisi pebelajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi.Walaupun telah diketahui adanya pandangan yang berbeda ten-tang belajar dan bagaimana belajar itu terjadi, namun dapat dikatakan bahwa belajar itu adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku oleh adanya peng-alaman. Perubahan perilaku itu dapat berupa bertambahnya pengetahuan, diperolehnya ketrampilan atau kecekatan dan berubahnya sikap seseorang yang telah belajar. Pengetahu-an dan pengalaman itu diperoleh melalui pintu gerbang alat indera pebelajar karena itu di-perlukan rangsangan (menurut teori Behaviorisme) atau informasi (menurut teori Kognitif), sehingga respons terhadap rangsangan atau informasi yang telah diproses itulah hasil belajar diperoleh.

Sumber referensi :
· http://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/
· http://blog.unila.ac.id/hairuddin/
· http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/
· http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/?p=6
· http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf

2. Seberapa besar pengaruh teknologi pembelajaran menurut psikologi pendidikan?

Jawaban:
Teknologi pembelajaran mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembelajaran. Misalnya saja dalam penelitian yang di lakukan memerlukan teknologi untuk mendesain sebuah perancancangan . Penelitian dan teori psikologi yang berkembang pun telah memberikan kontribusi terhadap perancangan, baik yang dikembangkan oleh kelompok aliran psikologi behaviorisme, maupun kognitivisme dan konstruktivisme. Selain itu, sumbangsih teori dan penelitian psikologi tentang motivasi juga berpengaruh terhadap proses perancangan. Pada kawasan pengembangan tidak hanya dipengaruhi oleh teori komunikasi semata, tetapi juga oleh teori pemrosesan visual-audial, berfikir visual, dan estetika.

Teori Shannon dan Weaver (1949) tentang proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima dengan menggunakan sarana sensorik. Berikutnya, pemikiran Belo tentang Model SMCR (Sender, Massage, Channel, Receiver), dan beberapa teori lainnya dalam bidang komunikasi secara umum telah menjadi landasan dalam proses pengembangan. Ada juga pengaruh teknologi terhadap nilai dan prespektif alternative. Yaitu : a) replikabilitas pembelajaran; (b) individualisasi; (c) efisiensi; (d) penggeneralisasian proses isi lintas; (e) perencanaan terinci; (f) analisis dan spesifikasi; (g) kekuatan visual; (h) pemanfaatan pembelajaran bermedia.

Pembelajaran dengan teknologi juga mempengaruhi kognitif . menurut teori gestalt atau teori kognitif. Dapat merangsang stimulus respons. Yang mempengaruhi kognitif untuk berpikir terhadap teknologi yang ada dan bagaimana cara penggunaanya. Untuk dapat menyelesaikan suatu tugas yang memerlukan teknologi yang canggih.

Sumber referensi :
http://www.scribd.com/doc/17670174/MAKALAH-Psikologi-Pendidikan-Dalam-Pengajaran
http://septa-ayatullah.blogspot.com/2009/05/mengenal-teknologi-pembelajaran.html
http://www.blogcatalog.com/blogs/bunga-kehidupan/posts/tag/teknologi+pendidikan/
http://amrull4h99.wordpress.com/2009/12/24/landasan-psikologi-pendidikan/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/.2008/09/26/sumber-sumber-yang-mempengaruhi-teknologi-pembelajaran/


3. Sebutkan macam-macam ragam model pembelajaran?

Jawaban:
1. Model Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung.Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa. Jadi lingkungan belajar harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.


Ciri-ciri pembelajaran langsung
1. Adanya tujuan pembelajaran
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran


2. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuik mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah utnuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas). Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi pada tingkat yang relatif sejajar.


Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain

3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan : 1). Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah 2). Belajar peranan orang dewasa yang autentik 3). Menjadi pembelajar yang mandiri

Sumber Referensi:
http://model-pembelajaran.blogspot.com/2008/08/ragam-model-pembelajaran.html
http://sweetyhome.files.wordpress.com/2009/08/berkas-cooperative-learning2.pdf
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/
http://meetabied.wordpress.com/2009/07/08/model-pembelajaran-langsung-koperatif-dan-berbasis-masalah/
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/19/pembelajaran-berbasis-masalah/



Testimoni Kelompok mengenai tugas ini:
Ini adalah pertama kali kami menjalani kuliah secara on-line. Kuliah ini meningkatkan rasa ketertarikan kami untuk menjalani mata kuliah psikologi pendidikan. Pada awalnya, kami merasa bingung untuk menjalani kuliah ini, tetapi setelah kami jalani, ternyata kuliah on-line ini memberikan banyak manfaat. Walaupun dosen dan mahasiswa tidak berada dalam satu ruangan yang sama, tetapi kuliah tetap bisa berjalan dengan efektif.

Mengenai tugas, pertama kali kami merasa kewalahan karena tenggat waktu yang singkat (sebelum kami mengetahui bahwa waktu pengumpulan tugas diperpanjang), tetapi kami berusaha mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.

Pada akhirnya, kuliah on-line ini membangkitkan rasa ingin tahu kami. Terima kasi kepada dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan Ibu Fillia Dina Anggaraeni, M.Pd yang telah memperkenalkan kami tentang kuliah on-line ini.



Kelompok VI :
Diva Olivia Hudi (09-028)
Khairani Rizky (09-030) Imam Setiawan (09-044) Rahmi Handayani (09-074)

posted under | 0 Comments

Proyek Proposal
Kelompok VI :
silakan di unduh di sini
Terima Kasih

posted under | 0 Comments

Kemajuan teknologi menghiasi dunia pendidikan ;Tugas 2


Teknologi pembelajaran sudah semangkin berkembang pesat saat ini.ada banyak teknologi pembelajaran yang mendukung proses pembelajaraan saat ini di antara nya e-learning dan ubiquitous.kedua proses pembelajaraan ini di gunakan untuk mendukung jalnnya proses pembelajaraan yang ada.menurut para pakar saat ini kita akan memasuki era teknologi yang baru yang di namakan ubiqoutious. Ubiqutious bisa di katakana sebagai”tulang punggung “ informasi global. Dan berpengaruh terhdap kehidupan akademik dan social kita.

A.Pengertian ubiquitous computing

Ubiquitous computing(ubicomp)adalah pasca destop model interaksi manusia dengan computer,dalam pengelolahan informasi yang sepenuhnya telah terintegrasi kedalam objek dan kehidupan sehari-hari.dalam menggunakan komputasi biasanya seseorang mengunakan banyak perangkat komputasi dan system nya. Biasanya model ini disebut sebagai kemajuan paradigm destop

Awalnya ubiquitous di pelopori oleh Mark weiser, seorang peneliti di Xerox PARC. Menurutnya istilah ubiquitous dapat di istilahkan sebagai”muncul atau terjadi dimana-mana), menurutnya ,ubiquitous computing dapt memungkinkan untuk pemakaian baratus-ratus device komputasi wireless per orang, per kantor dalam semua skala. Tujauan utamanya adalah “activate the world”, mengaktikan segala yang ada di sekitar kita. Halmitu membutuhkan inovasi-inovasi bau di bidang operating system , networks

B.Pengertian e-learning

E-learning adalah istilah yang mencakup segala bentuk technology-enhanced learning(TEL)sejenis web –based learning. e-learning adalah proses learning(pembelajaran )dengann menggunakan TIK, dan menggunakan media. Pembelajaran e-learning dilakukan dengan menggunakan network . dengan menggunakan proses pembelajaran ini dapat berjalan secara efektif dan efisien

Cara kerja e-learning

Bisa di katakana e-learning juga tergolong baru di dalam proses pembelajaran di Indonesia. Dalam proses pembelajaran atau penggunaan e-learning ,penagajar atau pun anak didik tidak perlu berada di dalam ruanagn yang sama. Bahan pengajran cukup di upload oleh pengajar untuk di download oleh anak didiknya.

Ada tujuan dan manfaat dari e-learning diantaranya :

* Peningkatan kerja

* Peningkataan akses

* Kemudahaan dan fleksibilitas kepada peserta didik:

* Untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21, khususnya untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki keterampilan keaksaraan digital yang dibutuhkan dalam disiplin, profesi atau karie.

Setelah di uraikan tentang point-point pengertian ubiquitous computing dan e-learning diantara nya memiliki hubungan di dalam proses pembelajaran yang saling berhubungansatu sama lainnya , dan akan di jelaskan di point ke -3.

C.Hubungan antara ubiquitous computing dengan e-learning

Ubiquitous computing dan e-learning memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. Dimana ubiquitous suatu teknologi yang memiliki jariangan yang luas yang dimana menuntut kita untuk lebih aktif di dalam mengaplikasikan atau menggunakan dunia maya , khususnya dalam hal yang positif, yang dapat membantu kita untuk lebih terdepan dalam setiap teknologi atau informasi yang ada. perangakt ubiquitous ini di pasangkan dengan jaringan yang murah , yang memudahkan murid-murid dalam dalam menggunakan nya langsung dan dapat memudahkan dalam membuat tugas yang ada. teknologi ini juga membuat akses internet sangat cepat dan meningkatkan mobilitas kerja.

Kalau keduanya di hubungkan(ubiquitous dan e-learning) dapat mempunyai manfaat dan hubungan yang sama antar satu dengan yang lainnya. Sama-sama untuk meningkatkan kinerja pekerjaan dan memudahkan dalam setiap pekerjaann yang ad apalagi berhubungan dengan internet. E-learning dan ubiquitous juga untuk meningkatkan keefektifan dalam mengerjakan semua pekerjaan yang ada.yang membedakan mungkin ubiquitous lebih canggih dari pada e-learning ,kalau dengan e-learning kita dapat mengetahui secara cepat , tapi kalu ubiquitous menjadikan pembelajaran dapat lebih mudah lagi portable dan lebih mudah untuk di operasikan.

Sumber Referensi : Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana, 2008.
DR.Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: ALFABETA, 2008

www.en.wikipedia.org/wiki/Ubiquitous_computing


Ditulis oleh: khairani rizky


posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Followers


Recent Comments