tugas kreatifitas individu

cermin hias 




bahan dan alat :
1. papan  40x 40
2. kerang-kerangan
3. kawat
4. lem tembak
5. cermin/kaca 


cara pembuatannya 
1. sediakan 1 buah kayu dan kaca sesuai dengan ukuran yang di tentukan
2. tempel kaca dengan kayu mengunakan lem tembak.
3.setelah itu tempelkan kerang-kerangan diatas kaca.. atur sesuai dengan selera kita.
lama pembuatannya kurang lebih 1 minggu





















posted under | 0 Comments

testimoni uts

Testimoni proses UTS.
Menurut rani proses uts ini melibatkan pendekatan 4P, dan teori Wallas tentang proses kreatif.
Dimana secara tidak sadar kita mengalami UTS ini ada proses 4p didalamnya, seperti  pribadi kita apakah kita sebagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah kreatifitas mau menjawabnya sebaik mungkin dan menjawab sesuai ketentuan yang telah diterapkan oleh dosen pengampu

press disini bagaimana dorongan dari dalam diri kita dan juga lingkunga untuk dapat menghasilkan satu jawaban yang maksimal dorongan dari dalam diri seprti keingin untuk secepat mungkin menjawab soal yang diberikan , dan dorongan dari luar seprto lamanya soal yang masuk  walaupun kita sudah memberikan jawaban yang sebelumnya, ini membuat kita menjadi tertekan dan cemas, apakah jawaban yang dikirim masuk atau tidak, sesuai dengan format atau tidak.

 press ini berkaitan dengan proses, bagaimana cara kit auntuk memecahkan masalah dalam hal ini menjawab soal yang diberikan oleh dosen,ada prose persiapan seperti saya berpikir dulu teori apa ya yang digunakan dan apa yang jawaban yang cocok untuk pertanyan yang diberikan ,setelah itu saya msh memunculkan atau msh menghayal  ide-ide dan jawab-jawaban apa  yang  mau saya berikan disebut tahapan inkubasi, setelah saya mencoba mengeram apa yang ingin saya keluarkan  saya mendapat ide, mendapat insights seperti saya sudah tau teori apa yang akan digunakan, bagaimana saya harus menjawabnya . dan terakhir saya mengaplikasikannya dalam bentuk tulisan dan saya kirim ke dosen pengampu.

Dan hasil yang saya kirim ke dosen pengampu disebut dengan produk.
Dan menurut saya proses ini sangat berkaitan dengan proses 4p, dimana saya ataupun mahasisa lain merasa ada tekanan yang diberikan seperti ingin menciptakan hasil yang maksimal dengan menjawab 3 soal tetapi press (motivasi extrinstik) dorongan dari luar tidak mendukung kita untuk menjawab soal secepat mungkin,  seperti walaupun kita sudah menjawab soal pertama dan kita menunggu –nunggu feedback dan soal berikutnya ini membuat kondisi kita tidak stabil sehingga ada perasan cemas, apakah jwaban kita sesuai ,apakah masuk ke dosen pengampu.

Selain itu psoses UTS seperti ini juga dapat dilihat dari peran lingkungan yang berkaitan dengn kebudayan creativigenik, dimana salah satu faktornya ialah tersedianya sarana prasarana kebudayan, dalam poses UTS ini mungkin saran –prasaranya adalah email ,seperti yang diketahui bahwa prose uts yang seprti ini bukan di kelas kreatifitas saja yang dibuat oleh dosen pengampu, tetapi ada mata kuliah lainnya, mungkin menurut saya sebaiknya dibedakan email yang untuk mata kuliah kreatifitas dan matakuliah lainnya yang mengunakan ujian online juga, sehingga memudahkan dosen pengampu untuk mengkoreksi jawaban-jawban mahasiswanya terlepas dari kesibukan dosen pengampu dan juga sedikit mengurangi kecemasan mahasiswa yang ingin menjawab semua soal yang diberikan . Saya minta maap seblumnya bu,  kalau testimoni saya ada yang salah atau beisikan sedikit kritikan , walaupun saya tidk tahu detail apakah emial merupaka sarana yang kurang  mendukung. Sekali lagi saya minta maap bu kalau testimoninya bernada masukan atau kritikan, maksih bu telah memberi kesempatan untuk kami memberikan testimoni.

posted under | 0 Comments

tugas analisa diri tentang kreatifitas

Analisa Diri Kita Mengenai kreativitas
Manusia merupakan manusia yang  hampir sempurna, seorang manusia memilikii akal ,pikiran,perasan dan juga kemampuan yang tentunya berbeda-beda satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan tinggkatan kreativitas yang dimiliki oleh setiap manusia. Setiap manusia memiliki tingkatan atau kadar kreativitas yang berbeda-beda semua ini tergantung dari faktor-faktor pendorong baik itu intrinstik maupun faktor ekstrinsik.
            Dalam pengembangan kreativitas individu, tak terlepas dari peran orang tua ,lingkungan, dan juga sekolah. Disini kita akan membahasa khususnya kreativitas yang ada di dalam diri saya yang di kaitkan dengan peran orang tua, lingkungan dan juga sekolah berdasarkan teori yang kita pelajari.
            Peranan keluarga dalam pengembangan kreativitas diri kita, mmeiliki perana yang cukup penting karena dari orang tua dan lingkungan lah kita pertama kali dapat memperlihatkan apa yang menjadi bakat kita. Didalam peranan orang tua terhadap kreativitas anak ,ada namanya teori persimpangan kreatif (creativity intersection), yaitu persimpangan antara keterampilan anak dalam bidang tertentu atau motivasi intristik dengan motivasi ekstrinsik yang timbul dalam pengembangan kreativitas kita. Amabile juga menekankan bahwa keberhasiln dalam perwujudan kreativitas ditentukan oleh tig faktor yang saling terkait yaitu keterampilan dalam bidang tertentu, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif dan motivasi intrisntik.
            Kreativitas yang kita miliki tak terlepas dari peran orang tua yang mendukung bakat yang kita miliki, peran atau dukungan orang tua dapat dikatakan sebagai faktor ekstrinsik yang dapat menunjang atau bahkan tidak dapat mengembangkan bakat yang kita miliki.oleh sebab itu orang tua yang kreatif juga dapat dikatakan seseorang yang dapat menunjang anaknya menjadi seorang yang kreatif juga. Menurut penelitian Dacey (1989) membandingkan karakteristik keluarga yang memiliki anak kreatif dengan remaja yang biasa saja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran besar dimunculka dari keluarga ,didalam keluarga yang memiliki remaja kreatif, tidak banyak aturan yang diberikan oleh orang tuanya, dalam arti kata anak tidak di buat dalam lingkungan yang otoriter dan juga tidak di laissez-faier( di bebaskan/kendali bebas) anak di bebaskan dalam berkreasi sesuai dengan minat anak dan orang tua menunjukkan dukungan terhadap apa yang menjadi minat atau bakat si anak, sedangkan remaja yang biasa saja kebalikan  dari remaja yang kreatif.
            Orang tua juga dapat dikatakan sebagai model bagi si anak, dan orag tua yang mendorong kratifitas anak memiliki ciri-ciri seperti menghargai pendapat si anak, memberi waktu kepada si anak untuk berpikir,membiarkan anak untuk mengambil keptusuan sendiri, membebaskan anak untuk berkreasi, mengajarkan anak bahwa segala sesuatunya yang dipilih harus diyakinin agar mendaptkan hasil yang baik. Anak juga di ajak untuk beragumen sesuai apa yang dipikirkannya dan diajarkan untuk berani mengambil resiko dan tanggung jawab.
            Peranan sekolah khusunya guru juga dapat meningkatkan atau mengembangkan kreatifitas yang dimiliki oleh siswa-siswinya, menurut Lindsey (dalam Sisk,1987) menyimpulkan karakteristik guru yang  berhasil bekerja dengan murid yang berbakat yaitu memiliki rasa empati, tenggang rasa ,orisinilitas, antusiasme, dan aktualisasi diri. Semua ciri ini dapat menunjang ke kreatifitasan anak didiknya.selain itu guru untuk anak berbakat perlu mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis,serta memiliki minat dalam proses pembelajaran. Selain itu ada juga karakteristik profesional meliputi mengoptimalkan belajar siswa , kerampilan bimbingan dan penyuluhan,pengetahuan dan pemahaman psikologis siswa yang berbakat.  Guru juga  memiliki dampak besar terhadap prestasi anak dididiknya di sekolah. Tugas guru sebenarnya bagaimana cara mereka menciptakan ruangan atau suatu situasi yang nyaman yang dapat mendorong munculnya kreatifitas anak dengan cara salah satunya menciptakan kurikulum yang berkompetensi dan dpat memicu ke kreatifitasan anak dididiknya.
            Sikap guru dalam pemebelajaran yang dapat menigkatkan motivasi internal dan prestasi belajar siswa ,ialah jika guru memberikan instruksi tanpa mengawasi tetapi mengrahkan di bandingkan dengan pemberian instruksi tanpa pengarahan. Anak akan kreatif jika guru dapat mendorong otonomi si anak. Strategi mengajar yang dapat meningkatkan kreativitas yaitu :
1.      Memberi penilaian tidak hanya oleh guru tetapi juga melibatkan siswa
2.      Pemebrian hadiah sebaiknya yang intagible, dan berkaitan dengab kegiatan yang sedang dilakukan dan
3.      Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih topik atau kegiatan belajar sampai batas waktu tertentu
Selanjutnya tentang peranan masyarakat dalam pengembangan kreativitas, selain peran  orang tua, guru atau sekolah , masyarkat juga dapat dikatakan dpaat berperan dalam pengembangan kreatifitas, karena didalam masyarakat memiliki berbagai macam kebudayan yang dapat menunjang kreatifitas anak. Menurut Arieti (1976) kebudayan creativogenic mempunyai karakteristik diantaranya:
1.      Tersedianya sarana dan prasarana kebudayaan
2.      Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
3.      Adanya kesempatan
4.      Kebebasan dalam pembelajaran
5.      Mengharagai rangsangan yang ada dari budaya
6.      Adanya inisiatif dan interaksi antara pribadi-pribadi.
Simptom menekankan ada dampak penting dari kondisi budaya untuk mengembangakan kreativitas,dan ada hubungan yang dinamis antra individu yang kreatif dengan masyarakat yang dapat menghasilkan satu keungulan. Yang saat ini perlu kita lakukan ialah menemukan penerapan spesifik dari sumber sosial-kultural yang memupuk perkembangan kreatif dalam lingkungan pendidikan. Selain itu ada faktor penentu untuk pengembangan kreatifitas anggota masyarakat yaitu pengendalian konservatif dlam menghadapi tantangan baru, pengembangan teknologi tingkat tinggi secara efektif ,keterbukan terhadap rangsangan budaya  yang baru.
Setelah kita membahas secara singkat peran-peranan yang dapat mengembangkan kreatifitas kita tentunya diri saya sendiri, sekarang saya akan membahasnya dengan menganalisanya melalui pengalamn pribadi yang saya miliki.
Saya khairani rizky saya seorang mahasiswa psikologi semester akhir, saya sering menggangap diri saya bukan lah orang yang kreatif. Saya merasa saya beda dengan teman-teman dekat saya yang saya anggap mereka memiliki kreatifitas yang tinggi. Seperti yang telah kita pelajari juga bahwa setiap individu memiliki tinggkat kreatif yang berbeda-beda semua ini tergantung dari press individu tersebut kalau kita mengkaitkannya dengan 4p. Sekarang sedikit banyaknya saya mengetahui bahwa saya cukup kreatif, walaupun hanya sedikit, kretaif yang saya miliki mungkin bukan dalam menciptakan hal-hal yang baru sperti saya mampu membuat suatu prakarya yang indah, atau apalah. Mungkin kreatifitas saya ada di dalam perlakukan dan tindakan saya.
Dalam pengembangan kreatifitas saya orang tua saya memiliki peranan yang penting. Orang saya memberi kebebasan pada anak-anaknya khususnya saya untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam diri saya. ALM papa saya dan mama saya membebaskan saya memilih apa yang menjadi bakat saya yang mungkin dapat di kembangkan. Melihat saya dulu suka bernyanyi dan menari orang tua saya memasukkan saya les vokal ya walaupun tdak berjalan lama ,itu semua karena saya yang bosan, saya rasa les vokal Cuma gitu-gitu aja. Seperti yang dikatakan oleh penelitian Decay bahwa orang tua yang memiliki remaja kreatif mereka memberi kebebasan pada anaknya.
Sejak kecil kami di ajarkan untuk berani mengeluarkan pendapat, bertukar pikiran, belajar bertanggung jawab, merenungkan apa yang menjadi pilihan dan apapun tindakan yang kami lakukan, semua ini telah diterapkan oleh orang tua saya. ALM papa yang sering kali menegaskan bahwa kita sebagai manusia salah satu yang dapat di pegang adalah omongan, dan sebagai manusia kita harus berkata jujur terhadap apapun yang kita omongkan dan tindakan yang kita lakukan, karena itulah salah satu yang dapat membuat orang akan menjadi sukses dan juga bagaimana kita mampu mengasah apa yang menjadi minat dan cita-cita kita.
Jika di tanyakan apakah orang tua anda merupakan orang tua yang kreatif? Dan mampu untuk mengembangkan kreatifitas anaknya? Semua itu jawabnnya iya. Orang tua saya orang tua yang kreatif dan mereka  mendorong apapun yang menjadi bakat anak-anak mereka. Tetapi semua itu balik lagi ke dalam diri si individu tersebut. Apakah dorongan intristik, atau ekstrinsik yang lebih kuat dalam pengembangan kreativitas diri kita.
Begitu juga dengan peran sekolah dan lingkungan masyarakat khususnya kebudayan yang ada di lingkungan budaya. Saya pribadi merasakan kalau sekolah memiliki peranan dalam pengembangan kreatifitas saya, sejak sd hingga SMA sampai saat ini kuliah saya aktif  dalam ekstrakulikuler pengembangan minat dan seni dalam bidang musik. Dengan program-program yang di rancang oleh sekolah dan fakultas dimana saya kuliah, saya mampu untuk mengembangkan sedikit banyaknya kreatifitas saya dalam bidang musik, walaupun tidak begitu menonjol tapi saya memiliki kecintaan dengan musik. Guru dan dosen juga menunjang bakat yang dimiliki oleh siswa dan mahasiswanya. Mereka memiliki difat yang mampu mengayomi dan membimbing siswa dan mahasiswa yang ada di dalam lingkup mereka.  Lingkungan masyarakat dan budaya belum begitu jelas saya lihat dalam pengembangan kreatifitas saya.

 kesimpulan yang dapat saya ambil bahwa, setiap manusia memiliki tingkatan kretifitas yang berbeda-beda, contohnya saya saya merasa saya memiliki tinggkat kreatifitas yang renah, saya memiliki kemauan untuk kreatif tetapi semua itu masih naik turun terutama dalam hal seni misalnya membuat prakarya, saya merasa saya gak mampu saya beda dengan teman-teman saya yang kreatif. Sebenarnya itu semua tergantung dengan press yang ada dalam diri saya dan juga motivasi intristik yang ada dalam diri saya. Seberapa kuatpun dorongan yang ada dari luar diri saya,jika saya tidak berniat untuk menjadi kreatif dan dorongannya sedikit untuk itu, tetap saja semua itu tidak dapat kita wujudkan. Intinya kita harus percaya diri terutama saya saya harus percaya diri bahwa saya bisa menjadi kreatif,manusia yang kreatif dalam berbagai hal dan jangan merasa kita salah dalam apapun yang kita ciptakan dalam hal kreatifitas. 

posted under | 0 Comments

tugas analisa diri tentang kreatifitas

Analisa Diri Kita Mengenai kreativitas
Manusia merupakan manusia yang  hampir sempurna, seorang manusia memilikii akal ,pikiran,perasan dan juga kemampuan yang tentunya berbeda-beda satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan tinggkatan kreativitas yang dimiliki oleh setiap manusia. Setiap manusia memiliki tingkatan atau kadar kreativitas yang berbeda-beda semua ini tergantung dari faktor-faktor pendorong baik itu intrinstik maupun faktor ekstrinsik.
            Dalam pengembangan kreativitas individu, tak terlepas dari peran orang tua ,lingkungan, dan juga sekolah. Disini kita akan membahasa khususnya kreativitas yang ada di dalam diri saya yang di kaitkan dengan peran orang tua, lingkungan dan juga sekolah berdasarkan teori yang kita pelajari.
            Peranan keluarga dalam pengembangan kreativitas diri kita, mmeiliki perana yang cukup penting karena dari orang tua dan lingkungan lah kita pertama kali dapat memperlihatkan apa yang menjadi bakat kita. Didalam peranan orang tua terhadap kreativitas anak ,ada namanya teori persimpangan kreatif (creativity intersection), yaitu persimpangan antara keterampilan anak dalam bidang tertentu atau motivasi intristik dengan motivasi ekstrinsik yang timbul dalam pengembangan kreativitas kita. Amabile juga menekankan bahwa keberhasiln dalam perwujudan kreativitas ditentukan oleh tig faktor yang saling terkait yaitu keterampilan dalam bidang tertentu, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif dan motivasi intrisntik.
            Kreativitas yang kita miliki tak terlepas dari peran orang tua yang mendukung bakat yang kita miliki, peran atau dukungan orang tua dapat dikatakan sebagai faktor ekstrinsik yang dapat menunjang atau bahkan tidak dapat mengembangkan bakat yang kita miliki.oleh sebab itu orang tua yang kreatif juga dapat dikatakan seseorang yang dapat menunjang anaknya menjadi seorang yang kreatif juga. Menurut penelitian Dacey (1989) membandingkan karakteristik keluarga yang memiliki anak kreatif dengan remaja yang biasa saja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran besar dimunculka dari keluarga ,didalam keluarga yang memiliki remaja kreatif, tidak banyak aturan yang diberikan oleh orang tuanya, dalam arti kata anak tidak di buat dalam lingkungan yang otoriter dan juga tidak di laissez-faier( di bebaskan/kendali bebas) anak di bebaskan dalam berkreasi sesuai dengan minat anak dan orang tua menunjukkan dukungan terhadap apa yang menjadi minat atau bakat si anak, sedangkan remaja yang biasa saja kebalikan  dari remaja yang kreatif.
            Orang tua juga dapat dikatakan sebagai model bagi si anak, dan orag tua yang mendorong kratifitas anak memiliki ciri-ciri seperti menghargai pendapat si anak, memberi waktu kepada si anak untuk berpikir,membiarkan anak untuk mengambil keptusuan sendiri, membebaskan anak untuk berkreasi, mengajarkan anak bahwa segala sesuatunya yang dipilih harus diyakinin agar mendaptkan hasil yang baik. Anak juga di ajak untuk beragumen sesuai apa yang dipikirkannya dan diajarkan untuk berani mengambil resiko dan tanggung jawab.
            Peranan sekolah khusunya guru juga dapat meningkatkan atau mengembangkan kreatifitas yang dimiliki oleh siswa-siswinya, menurut Lindsey (dalam Sisk,1987) menyimpulkan karakteristik guru yang  berhasil bekerja dengan murid yang berbakat yaitu memiliki rasa empati, tenggang rasa ,orisinilitas, antusiasme, dan aktualisasi diri. Semua ciri ini dapat menunjang ke kreatifitasan anak didiknya.selain itu guru untuk anak berbakat perlu mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis,serta memiliki minat dalam proses pembelajaran. Selain itu ada juga karakteristik profesional meliputi mengoptimalkan belajar siswa , kerampilan bimbingan dan penyuluhan,pengetahuan dan pemahaman psikologis siswa yang berbakat.  Guru juga  memiliki dampak besar terhadap prestasi anak dididiknya di sekolah. Tugas guru sebenarnya bagaimana cara mereka menciptakan ruangan atau suatu situasi yang nyaman yang dapat mendorong munculnya kreatifitas anak dengan cara salah satunya menciptakan kurikulum yang berkompetensi dan dpat memicu ke kreatifitasan anak dididiknya.
            Sikap guru dalam pemebelajaran yang dapat menigkatkan motivasi internal dan prestasi belajar siswa ,ialah jika guru memberikan instruksi tanpa mengawasi tetapi mengrahkan di bandingkan dengan pemberian instruksi tanpa pengarahan. Anak akan kreatif jika guru dapat mendorong otonomi si anak. Strategi mengajar yang dapat meningkatkan kreativitas yaitu :
1.      Memberi penilaian tidak hanya oleh guru tetapi juga melibatkan siswa
2.      Pemebrian hadiah sebaiknya yang intagible, dan berkaitan dengab kegiatan yang sedang dilakukan dan
3.      Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih topik atau kegiatan belajar sampai batas waktu tertentu
Selanjutnya tentang peranan masyarakat dalam pengembangan kreativitas, selain peran  orang tua, guru atau sekolah , masyarkat juga dapat dikatakan dpaat berperan dalam pengembangan kreatifitas, karena didalam masyarakat memiliki berbagai macam kebudayan yang dapat menunjang kreatifitas anak. Menurut Arieti (1976) kebudayan creativogenic mempunyai karakteristik diantaranya:
1.      Tersedianya sarana dan prasarana kebudayaan
2.      Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
3.      Adanya kesempatan
4.      Kebebasan dalam pembelajaran
5.      Mengharagai rangsangan yang ada dari budaya
6.      Adanya inisiatif dan interaksi antara pribadi-pribadi.
Simptom menekankan ada dampak penting dari kondisi budaya untuk mengembangakan kreativitas,dan ada hubungan yang dinamis antra individu yang kreatif dengan masyarakat yang dapat menghasilkan satu keungulan. Yang saat ini perlu kita lakukan ialah menemukan penerapan spesifik dari sumber sosial-kultural yang memupuk perkembangan kreatif dalam lingkungan pendidikan. Selain itu ada faktor penentu untuk pengembangan kreatifitas anggota masyarakat yaitu pengendalian konservatif dlam menghadapi tantangan baru, pengembangan teknologi tingkat tinggi secara efektif ,keterbukan terhadap rangsangan budaya  yang baru.
Setelah kita membahas secara singkat peran-peranan yang dapat mengembangkan kreatifitas kita tentunya diri saya sendiri, sekarang saya akan membahasnya dengan menganalisanya melalui pengalamn pribadi yang saya miliki.
Saya khairani rizky saya seorang mahasiswa psikologi semester akhir, saya sering menggangap diri saya bukan lah orang yang kreatif. Saya merasa saya beda dengan teman-teman dekat saya yang saya anggap mereka memiliki kreatifitas yang tinggi. Seperti yang telah kita pelajari juga bahwa setiap individu memiliki tinggkat kreatif yang berbeda-beda semua ini tergantung dari press individu tersebut kalau kita mengkaitkannya dengan 4p. Sekarang sedikit banyaknya saya mengetahui bahwa saya cukup kreatif, walaupun hanya sedikit, kretaif yang saya miliki mungkin bukan dalam menciptakan hal-hal yang baru sperti saya mampu membuat suatu prakarya yang indah, atau apalah. Mungkin kreatifitas saya ada di dalam perlakukan dan tindakan saya.
Dalam pengembangan kreatifitas saya orang tua saya memiliki peranan yang penting. Orang saya memberi kebebasan pada anak-anaknya khususnya saya untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam diri saya. ALM papa saya dan mama saya membebaskan saya memilih apa yang menjadi bakat saya yang mungkin dapat di kembangkan. Melihat saya dulu suka bernyanyi dan menari orang tua saya memasukkan saya les vokal ya walaupun tdak berjalan lama ,itu semua karena saya yang bosan, saya rasa les vokal Cuma gitu-gitu aja. Seperti yang dikatakan oleh penelitian Decay bahwa orang tua yang memiliki remaja kreatif mereka memberi kebebasan pada anaknya.
Sejak kecil kami di ajarkan untuk berani mengeluarkan pendapat, bertukar pikiran, belajar bertanggung jawab, merenungkan apa yang menjadi pilihan dan apapun tindakan yang kami lakukan, semua ini telah diterapkan oleh orang tua saya. ALM papa yang sering kali menegaskan bahwa kita sebagai manusia salah satu yang dapat di pegang adalah omongan, dan sebagai manusia kita harus berkata jujur terhadap apapun yang kita omongkan dan tindakan yang kita lakukan, karena itulah salah satu yang dapat membuat orang akan menjadi sukses dan juga bagaimana kita mampu mengasah apa yang menjadi minat dan cita-cita kita.
Jika di tanyakan apakah orang tua anda merupakan orang tua yang kreatif? Dan mampu untuk mengembangkan kreatifitas anaknya? Semua itu jawabnnya iya. Orang tua saya orang tua yang kreatif dan mereka  mendorong apapun yang menjadi bakat anak-anak mereka. Tetapi semua itu balik lagi ke dalam diri si individu tersebut. Apakah dorongan intristik, atau ekstrinsik yang lebih kuat dalam pengembangan kreativitas diri kita.
Begitu juga dengan peran sekolah dan lingkungan masyarakat khususnya kebudayan yang ada di lingkungan budaya. Saya pribadi merasakan kalau sekolah memiliki peranan dalam pengembangan kreatifitas saya, sejak sd hingga SMA sampai saat ini kuliah saya aktif  dalam ekstrakulikuler pengembangan minat dan seni dalam bidang musik. Dengan program-program yang di rancang oleh sekolah dan fakultas dimana saya kuliah, saya mampu untuk mengembangkan sedikit banyaknya kreatifitas saya dalam bidang musik, walaupun tidak begitu menonjol tapi saya memiliki kecintaan dengan musik. Guru dan dosen juga menunjang bakat yang dimiliki oleh siswa dan mahasiswanya. Mereka memiliki difat yang mampu mengayomi dan membimbing siswa dan mahasiswa yang ada di dalam lingkup mereka.  Lingkungan masyarakat dan budaya belum begitu jelas saya lihat dalam pengembangan kreatifitas saya.

 kesimpulan yang dapat saya ambil bahwa, setiap manusia memiliki tingkatan kretifitas yang berbeda-beda, contohnya saya saya merasa saya memiliki tinggkat kreatifitas yang renah, saya memiliki kemauan untuk kreatif tetapi semua itu masih naik turun terutama dalam hal seni misalnya membuat prakarya, saya merasa saya gak mampu saya beda dengan teman-teman saya yang kreatif. Sebenarnya itu semua tergantung dengan press yang ada dalam diri saya dan juga motivasi intristik yang ada dalam diri saya. Seberapa kuatpun dorongan yang ada dari luar diri saya,jika saya tidak berniat untuk menjadi kreatif dan dorongannya sedikit untuk itu, tetap saja semua itu tidak dapat kita wujudkan. Intinya kita harus percaya diri terutama saya saya harus percaya diri bahwa saya bisa menjadi kreatif,manusia yang kreatif dalam berbagai hal dan jangan merasa kita salah dalam apapun yang kita ciptakan dalam hal kreatifitas. 

posted under | 0 Comments

tuugas gambar kreatifitas

ini merupakan gambar yang mungkin kurang meraik, hihihihi, gambar ini menunjukkan bahwa ada bus transportasi untuk mahasiswa di lingkungan Universitas Sumatera utara. disini saya membuat adanya jalur pemberhentian bus usu,serta rute-rutenya yang berada di dekat pendopo.

jika gambar ini dikaitkan dengan 4p makan:
a. pribadi
unsusr pribadi dalam gambar ini bersumber dari diri saya sendiri, bagaimana saya akan membuat stimulus ini menjadi 1 bentuk atau gambar yang menarik, didalam unsur pribadi juga meliputi kognitif, dalam hal ini imajinasi saya lah yang merupakan unsur dari pribadi 

b. proses 
proses dalam gambar ini terdapat dalam langkah-langkah pembuatan gambar,untuk menjadi gambar yang seutuhnya yang saya inginkan sesuai dengan imajinasi saya. menurut Torance (1988) merupakan keatifitas yang menyerupai langkah-langkah dan ada didalamnya terdapat salah satunya problem solving.bagaimana kita menyelesaikan masalah yang ada. dalam hal ini masalah yang ada yaitu minimnya alat yang dapat digunakan seperti gunting dan lem. dan disini lah bagaimana cara kita memecahkannya. seperti saya,karena keterbaatasan gunting,saya merobek kertas-kertas tersebut.

c. produk
produk merupaka  apa yang nntinya akan kita hasilkan, dalam hal ini saya menghasilkan satu gambar bahwa di universitas sumatera utara memiliki bus untuk mahasiswa nya dan memiliki pendopo yang indah.

d.. press
press merupaka dorongan dari dalam diri kita maupun lingkungan.press yang saya hadapin bagaimana bisa mneyelesaikan stimulu-sttilumus yang diberikan oleh bu dina dengan baik dan semenarik mungkin dengan batasan waktu yang ditentukan. ..

posted under | 0 Comments

tugas kreatifitas ke-2

Bab 2
PENDEKATAN EMPAT P DALAM KREATIVITAS
A.    Makna dari pengembangan kreativitas
Mengapa kreatifitas begitu bermakna dalam hidup? Mengapa kreativitas perlu di pupuk sejak dini dalam diri anak? Alasannya adalah
1.      Karena dengan berkreasi anak dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya,dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok tertinggi dalam kehidupan manusia, (maslow,1978).dan merupakan investasi dari individu
2.      Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, yang dimana saat ini belum diperhatikan dalam pendidikan (Guilford,1976)
3.      Kreativitas juga memberikan kepuasan kepada individunya.
4.      Kreativitas juga dapat meniggkatkan kualitas hidup manusianya.
B.     Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas
1.      teori tentanng pembetukan pribadi kreatif
a.       teori psikoanalisis
psikoanalis melihat kreativitas sebagai hasil dari mengatasi suatu masalah ,yang biasanya dimulai dari masa kanak-kanak.
1)      Teori freud
Sigmud freud (1856-1936) mengatakan bahwa proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diteriman. Dan freud percaya bahwa meskipun kebnayakan mekanisme perthanan menghambat tindakan kreatif ,mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
2)      Teori kris
Emest kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih dari prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Seseorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pemikiran mereka. Dengan demikian mereka mampu untuk melihat masalah-masalah dengan  cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego “
3)      Teori jung
Carl jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidak sadaran memainkan peran yang amat penting dalam kerativitas tingkat tinggi.
b.      Teori humanistik
Teori humanistik berbeda dengan psikoanalis dalam memandang kreatifitas. Humanistik melihat kreatifitas sebgai hasil kesempatan tinggkat tinggi dan dapat terus berkembang dan tidak terbatas pada lima tahun pertama.
1)      Teori maslow
Menurut maslow (1908-1970) manusia memiliki naluri-naluri yang mendasarinya sebgai suatu kebutuhan (kreatifitas).proses perwujudan diri ini erat kaitannya dengan kreativitas ,dimana bebas dari neurosis dan orang mampu mewujudkannya secara hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang mereka inginkan yang disebut oleh maslo “peak experience”.
2)      Teori rogers
Menurut rogers (1902-1987) tiga kondisi pribadi kreatif
a.      Keterbukaan terhdap pengalaman.
b.      Kemmapuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokaknya
c.       Kemampuan untu bereksperimen untk “bermain” dengan konsep.
Penjelasan tentang kreativitas berbeda antara psikoanalisis dan humanistik, dimana keduanya memiliki makna tersendiri tentang kreativitas. Teori psikoanalisis menekankan pada ketidaksadaran dan timbulnya kompensasi dari masa anak yang sulit , sedangkan teori humanistik lebih menekankan pada kesehatan psikologisnya yang memungkinkan seseorang mengatasi masalah kehidupan.
C.    Ciri-ciri kepribadian kreatif  
Treffinger mengatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah pikirkan dengan matang lebih dahulu,dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.
Siswa yang kreatif biasanya memiliki rasa humor yang tinggi ,lalu dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang,dan memiliki kemampuan untyk bermain ide,konsep atau kemungkinan-kemungkinanyang dikhayalkannya. Siswa krertif lebih serius dari pada orang yang berbakat.ciri lain mereka juga lebih misterius dan tertarik dengan hal-hal yang rumit. Dalam hal prilaku mereka yang kreatif lebih menonjol dimasyarakat ,seperti lebih berani,mekiliki pendirian dan keyakinan yang kuat intuitif,ulet,tidak bersedia menerima pendapat dengan begitu saja.
2.      Teori Tentang “press”
a.    Motivasi untuk kreatifitas
Dorongan ini mereupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi diri sepenuhnya (rogers, dalam vernon,1982). Dorongan yang ada pada setiap diri individu bersifat internal.
b.       Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif
Menurut pengalaman rogers dalam psikoterapi,penciptaan keamanan dan kebebasan psikologis memungki kan timbulnya kreatifitas yang konstruktif.
3.      Teori tentang proses kognitif
a.       Teori Walls
Teori walls yang dikemukakan tahun 1926 menyatakan bahwa proses kognitif meliputi empat tahapa (1) persiapan,(2)inkubasi (3)imuinasi, dan (4)verifikasi.
Pada tahap pertama,seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan cara berpikir ,mencari jawaban,bertanya kepada orang. Tahap kedua kegiatan mencari data/informasi tidak dilnjutkan. Tahap inkubasi iala tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Dan tahap verifikasi atau tahap evaluasi adalah tahap dimana ide atau kreasi baru harus diuji realitasnya.
b.      Teori tentang belahan otak kanan dan kiri.
Hampir setiap manusia mempunyai sifat yang lebih dominan maka otak dikuasai oleh hemisfer yang bertentangan yang biasanya orang lebih mengunakan tangan kanan(berarti dominasi belahan otak kiri)
4.      Teori tentang produk kreatif
Croplye (1994) menujukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif(Wallas) dan produk yang dicapai. Ia menekankan bahwa perilaku kreatif melakukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang bertinteraksi sebgai hasil dari berpikir konvergen atau intelegensi.
Pemikiran divergen mengabungkan unsur-unsur dengan cara tidak lazim atau diluar dugaan(kreatif),konstruktif konfigurasi tersebut tidak memerlukan berpikir konvergen dan divergan saja,tetapi juga motivasi prilaku seseorang.
a.      Hukum paten dalam penilaian dalam produk penemuan
b.      Model dari besemer dan treffinger
Besemer dan treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu (1)kebaruan (novelty), (2) pemecahan (resolution), serta (3) kerincian (elaboration) dan sintesis ,masing-masing dari ketiga kategori ini meliputi sejumlah atribut. Modal ini disebut :creative product analysis matrix”(CPAM).
c.       Model penialain kreativitas dalam mengarang
Skala penilaian tersebut meliputi empat kriteria dari berpikir kreatif, yaitu
1.      Kelancara : didasarkan atas jumlah kata yang digunakan dalam karangan.
2.      Kelenturan (fleksibilitas)
-kelenturan dalam struktur kalimat
- kelenturan atas konten dan gagasan
3. keaslian(originalitas): sejauh mana konten atau gaya pemikiran karangan menunjukan orisinalitas,dibandingkan dengan karangan yang isi dan gaya penulisannya menunjukkan stereotip.
4. kerincian (elaborasi ,kekayaan): kemampuan untuk membubui atau menghiasi cerita sehingga tampak lebih kaya
D. Strategi 4P dalam pengembangan kreativitas
Kreativitas : pribadi ,pendorong,proses dam produk (4p)
1.      Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapa kreatif ialah seseutau yang mencerminkan orisinilitasan dari individu tersebut. Dengan keunikan yang dimiliki oleh tiap individu diharapkan individu tersebut menibulkan ide-ide yang inovatif ataupun produk yang inovatif.
2.      Pendorong (press)
Bakat kreatif  siswa akan terwujud jika adanya dorongan dan dukungan dari lingkungan ataupun adanya dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk menghasilkan sesuatu.lingkungan dapat mendukung bahkan juga dapat menghambat kreativitas seseorang jika lingkungan tersebut tidak dapat menunjang kekereativitasan seseorang tersebut. Dan juga harus ada penghargaan terhadap sesuatu yang dikerjakan oleh siswa tersebut.
3.      Prosses
Didalam mengembangkan kreativitas seseorang anak harus diberi ruang untuk dapat mengekspresikan dirinya secara kreatif dengan sarat tidak merugikan orang lain atau ligkungan orang lain.untuk mewujudkan itu semua diperlukan adanya proses .
4.      Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk yang kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungannya, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam kesibukan ,kegiatan yang kreatif.
D.    Strategi 4P untuk pelatihan tentang kepemimpinan
Kreativitas dapat ditinjau dari bebrapa dimensi :
1.      Perspektip yang berkaitan dengan pendorong,proses,pribadi dan produk
2.      Dapat di tinjau dari melihat 5W dan 1H(who,why,what,where,how)
3.      Dimensi lainnya dapat dilakukan di dalam keluarga,sekolah dan masyarakat.




posted under | 0 Comments

tugas kreatifitas ke-2

Bab 2
PENDEKATAN EMPAT P DALAM KREATIVITAS
A.    Makna dari pengembangan kreativitas
Mengapa kreatifitas begitu bermakna dalam hidup? Mengapa kreativitas perlu di pupuk sejak dini dalam diri anak? Alasannya adalah
1.      Karena dengan berkreasi anak dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya,dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok tertinggi dalam kehidupan manusia, (maslow,1978).dan merupakan investasi dari individu
2.      Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, yang dimana saat ini belum diperhatikan dalam pendidikan (Guilford,1976)
3.      Kreativitas juga memberikan kepuasan kepada individunya.
4.      Kreativitas juga dapat meniggkatkan kualitas hidup manusianya.
B.     Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas
1.      teori tentanng pembetukan pribadi kreatif
a.       teori psikoanalisis
psikoanalis melihat kreativitas sebagai hasil dari mengatasi suatu masalah ,yang biasanya dimulai dari masa kanak-kanak.
1)      Teori freud
Sigmud freud (1856-1936) mengatakan bahwa proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diteriman. Dan freud percaya bahwa meskipun kebnayakan mekanisme perthanan menghambat tindakan kreatif ,mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
2)      Teori kris
Emest kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih dari prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Seseorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa seperti anak dalam pemikiran mereka. Dengan demikian mereka mampu untuk melihat masalah-masalah dengan  cara yang segar dan inovatif untuk “regress in the service of the ego “
3)      Teori jung
Carl jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidak sadaran memainkan peran yang amat penting dalam kerativitas tingkat tinggi.
b.      Teori humanistik
Teori humanistik berbeda dengan psikoanalis dalam memandang kreatifitas. Humanistik melihat kreatifitas sebgai hasil kesempatan tinggkat tinggi dan dapat terus berkembang dan tidak terbatas pada lima tahun pertama.
1)      Teori maslow
Menurut maslow (1908-1970) manusia memiliki naluri-naluri yang mendasarinya sebgai suatu kebutuhan (kreatifitas).proses perwujudan diri ini erat kaitannya dengan kreativitas ,dimana bebas dari neurosis dan orang mampu mewujudkannya secara hakiki. Mereka dapat mencapai apa yang mereka inginkan yang disebut oleh maslo “peak experience”.
2)      Teori rogers
Menurut rogers (1902-1987) tiga kondisi pribadi kreatif
a.      Keterbukaan terhdap pengalaman.
b.      Kemmapuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokaknya
c.       Kemampuan untu bereksperimen untk “bermain” dengan konsep.
Penjelasan tentang kreativitas berbeda antara psikoanalisis dan humanistik, dimana keduanya memiliki makna tersendiri tentang kreativitas. Teori psikoanalisis menekankan pada ketidaksadaran dan timbulnya kompensasi dari masa anak yang sulit , sedangkan teori humanistik lebih menekankan pada kesehatan psikologisnya yang memungkinkan seseorang mengatasi masalah kehidupan.
C.    Ciri-ciri kepribadian kreatif  
Treffinger mengatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah pikirkan dengan matang lebih dahulu,dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.
Siswa yang kreatif biasanya memiliki rasa humor yang tinggi ,lalu dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang,dan memiliki kemampuan untyk bermain ide,konsep atau kemungkinan-kemungkinanyang dikhayalkannya. Siswa krertif lebih serius dari pada orang yang berbakat.ciri lain mereka juga lebih misterius dan tertarik dengan hal-hal yang rumit. Dalam hal prilaku mereka yang kreatif lebih menonjol dimasyarakat ,seperti lebih berani,mekiliki pendirian dan keyakinan yang kuat intuitif,ulet,tidak bersedia menerima pendapat dengan begitu saja.
2.      Teori Tentang “press”
a.    Motivasi untuk kreatifitas
Dorongan ini mereupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi diri sepenuhnya (rogers, dalam vernon,1982). Dorongan yang ada pada setiap diri individu bersifat internal.
b.       Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif
Menurut pengalaman rogers dalam psikoterapi,penciptaan keamanan dan kebebasan psikologis memungki kan timbulnya kreatifitas yang konstruktif.
3.      Teori tentang proses kognitif
a.       Teori Walls
Teori walls yang dikemukakan tahun 1926 menyatakan bahwa proses kognitif meliputi empat tahapa (1) persiapan,(2)inkubasi (3)imuinasi, dan (4)verifikasi.
Pada tahap pertama,seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan cara berpikir ,mencari jawaban,bertanya kepada orang. Tahap kedua kegiatan mencari data/informasi tidak dilnjutkan. Tahap inkubasi iala tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Dan tahap verifikasi atau tahap evaluasi adalah tahap dimana ide atau kreasi baru harus diuji realitasnya.
b.      Teori tentang belahan otak kanan dan kiri.
Hampir setiap manusia mempunyai sifat yang lebih dominan maka otak dikuasai oleh hemisfer yang bertentangan yang biasanya orang lebih mengunakan tangan kanan(berarti dominasi belahan otak kiri)
4.      Teori tentang produk kreatif
Croplye (1994) menujukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif(Wallas) dan produk yang dicapai. Ia menekankan bahwa perilaku kreatif melakukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang bertinteraksi sebgai hasil dari berpikir konvergen atau intelegensi.
Pemikiran divergen mengabungkan unsur-unsur dengan cara tidak lazim atau diluar dugaan(kreatif),konstruktif konfigurasi tersebut tidak memerlukan berpikir konvergen dan divergan saja,tetapi juga motivasi prilaku seseorang.
a.      Hukum paten dalam penilaian dalam produk penemuan
b.      Model dari besemer dan treffinger
Besemer dan treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu (1)kebaruan (novelty), (2) pemecahan (resolution), serta (3) kerincian (elaboration) dan sintesis ,masing-masing dari ketiga kategori ini meliputi sejumlah atribut. Modal ini disebut :creative product analysis matrix”(CPAM).
c.       Model penialain kreativitas dalam mengarang
Skala penilaian tersebut meliputi empat kriteria dari berpikir kreatif, yaitu
1.      Kelancara : didasarkan atas jumlah kata yang digunakan dalam karangan.
2.      Kelenturan (fleksibilitas)
-kelenturan dalam struktur kalimat
- kelenturan atas konten dan gagasan
3. keaslian(originalitas): sejauh mana konten atau gaya pemikiran karangan menunjukan orisinalitas,dibandingkan dengan karangan yang isi dan gaya penulisannya menunjukkan stereotip.
4. kerincian (elaborasi ,kekayaan): kemampuan untuk membubui atau menghiasi cerita sehingga tampak lebih kaya
D. Strategi 4P dalam pengembangan kreativitas
Kreativitas : pribadi ,pendorong,proses dam produk (4p)
1.      Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapa kreatif ialah seseutau yang mencerminkan orisinilitasan dari individu tersebut. Dengan keunikan yang dimiliki oleh tiap individu diharapkan individu tersebut menibulkan ide-ide yang inovatif ataupun produk yang inovatif.
2.      Pendorong (press)
Bakat kreatif  siswa akan terwujud jika adanya dorongan dan dukungan dari lingkungan ataupun adanya dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk menghasilkan sesuatu.lingkungan dapat mendukung bahkan juga dapat menghambat kreativitas seseorang jika lingkungan tersebut tidak dapat menunjang kekereativitasan seseorang tersebut. Dan juga harus ada penghargaan terhadap sesuatu yang dikerjakan oleh siswa tersebut.
3.      Prosses
Didalam mengembangkan kreativitas seseorang anak harus diberi ruang untuk dapat mengekspresikan dirinya secara kreatif dengan sarat tidak merugikan orang lain atau ligkungan orang lain.untuk mewujudkan itu semua diperlukan adanya proses .
4.      Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk yang kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungannya, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam kesibukan ,kegiatan yang kreatif.
D.    Strategi 4P untuk pelatihan tentang kepemimpinan
Kreativitas dapat ditinjau dari bebrapa dimensi :
1.      Perspektip yang berkaitan dengan pendorong,proses,pribadi dan produk
2.      Dapat di tinjau dari melihat 5W dan 1H(who,why,what,where,how)
3.      Dimensi lainnya dapat dilakukan di dalam keluarga,sekolah dan masyarakat.




posted under | 0 Comments
Postingan Lama

Followers


Recent Comments