tugas analisa diri tentang kreatifitas
undefined
undefined
Analisa Diri Kita Mengenai kreativitas
Manusia merupakan manusia yang hampir sempurna, seorang manusia memilikii
akal ,pikiran,perasan dan juga kemampuan yang tentunya berbeda-beda satu dengan
yang lainnya, begitu juga dengan tinggkatan kreativitas yang dimiliki oleh
setiap manusia. Setiap manusia memiliki tingkatan atau kadar kreativitas yang
berbeda-beda semua ini tergantung dari faktor-faktor pendorong baik itu intrinstik maupun faktor ekstrinsik.
Dalam pengembangan kreativitas
individu, tak terlepas dari peran orang tua ,lingkungan, dan juga sekolah. Disini
kita akan membahasa khususnya kreativitas yang ada di dalam diri saya yang di
kaitkan dengan peran orang tua, lingkungan dan juga sekolah berdasarkan teori
yang kita pelajari.
Peranan keluarga
dalam pengembangan kreativitas diri kita, mmeiliki perana yang cukup penting
karena dari orang tua dan lingkungan lah kita pertama kali dapat memperlihatkan
apa yang menjadi bakat kita. Didalam peranan orang tua terhadap kreativitas
anak ,ada namanya teori persimpangan kreatif (creativity intersection), yaitu
persimpangan antara keterampilan anak dalam bidang tertentu atau motivasi
intristik dengan motivasi ekstrinsik yang timbul dalam pengembangan kreativitas
kita. Amabile juga menekankan bahwa keberhasiln dalam perwujudan kreativitas
ditentukan oleh tig faktor yang saling terkait yaitu keterampilan dalam bidang
tertentu, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif dan motivasi intrisntik.
Kreativitas yang
kita miliki tak terlepas dari peran orang tua yang mendukung bakat yang kita
miliki, peran atau dukungan orang tua dapat dikatakan sebagai faktor ekstrinsik
yang dapat menunjang atau bahkan tidak dapat mengembangkan bakat yang kita
miliki.oleh sebab itu orang tua yang kreatif juga dapat dikatakan seseorang yang
dapat menunjang anaknya menjadi seorang yang kreatif juga. Menurut penelitian
Dacey (1989) membandingkan karakteristik keluarga yang memiliki anak kreatif
dengan remaja yang biasa saja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
peran besar dimunculka dari keluarga ,didalam keluarga yang memiliki remaja
kreatif, tidak banyak aturan yang diberikan oleh orang tuanya, dalam arti kata
anak tidak di buat dalam lingkungan yang otoriter
dan juga tidak di laissez-faier(
di bebaskan/kendali bebas) anak di bebaskan dalam berkreasi sesuai dengan minat
anak dan orang tua menunjukkan dukungan terhadap apa yang menjadi minat atau
bakat si anak, sedangkan remaja yang biasa saja kebalikan dari remaja yang kreatif.
Orang tua
juga dapat dikatakan sebagai model bagi si anak, dan orag tua yang mendorong
kratifitas anak memiliki ciri-ciri seperti menghargai pendapat si anak, memberi
waktu kepada si anak untuk berpikir,membiarkan anak untuk mengambil keptusuan
sendiri, membebaskan anak untuk berkreasi, mengajarkan anak bahwa segala
sesuatunya yang dipilih harus diyakinin agar mendaptkan hasil yang baik. Anak juga
di ajak untuk beragumen sesuai apa yang dipikirkannya dan diajarkan untuk
berani mengambil resiko dan tanggung jawab.
Peranan sekolah
khusunya guru juga dapat meningkatkan atau mengembangkan kreatifitas yang
dimiliki oleh siswa-siswinya, menurut Lindsey (dalam Sisk,1987) menyimpulkan
karakteristik guru yang berhasil bekerja
dengan murid yang berbakat yaitu memiliki rasa empati, tenggang rasa
,orisinilitas, antusiasme, dan aktualisasi diri. Semua ciri ini dapat menunjang
ke kreatifitasan anak didiknya.selain itu guru untuk anak berbakat perlu
mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis,serta memiliki minat dalam proses
pembelajaran. Selain itu ada juga karakteristik profesional meliputi
mengoptimalkan belajar siswa , kerampilan bimbingan dan penyuluhan,pengetahuan
dan pemahaman psikologis siswa yang berbakat. Guru juga
memiliki dampak besar terhadap prestasi anak dididiknya di sekolah. Tugas
guru sebenarnya bagaimana cara mereka menciptakan ruangan atau suatu situasi
yang nyaman yang dapat mendorong munculnya kreatifitas anak dengan cara salah
satunya menciptakan kurikulum yang berkompetensi dan dpat memicu ke
kreatifitasan anak dididiknya.
Sikap guru
dalam pemebelajaran yang dapat menigkatkan motivasi internal dan prestasi belajar
siswa ,ialah jika guru memberikan instruksi tanpa mengawasi tetapi mengrahkan
di bandingkan dengan pemberian instruksi tanpa pengarahan. Anak akan kreatif
jika guru dapat mendorong otonomi si anak. Strategi mengajar yang dapat
meningkatkan kreativitas yaitu :
1. Memberi penilaian tidak hanya oleh
guru tetapi juga melibatkan siswa
2. Pemebrian hadiah sebaiknya yang
intagible, dan berkaitan dengab kegiatan yang sedang dilakukan dan
3. Memberikan kesempatan pada anak untuk
memilih topik atau kegiatan belajar sampai batas waktu tertentu
Selanjutnya tentang peranan
masyarakat dalam pengembangan kreativitas, selain peran orang tua, guru atau sekolah , masyarkat juga
dapat dikatakan dpaat berperan dalam pengembangan kreatifitas, karena didalam
masyarakat memiliki berbagai macam kebudayan yang dapat menunjang kreatifitas
anak. Menurut Arieti (1976) kebudayan creativogenic
mempunyai karakteristik diantaranya:
1. Tersedianya sarana dan prasarana
kebudayaan
2. Keterbukaan terhadap rangsangan
kebudayaan
3. Adanya kesempatan
4. Kebebasan dalam pembelajaran
5. Mengharagai rangsangan yang ada dari
budaya
6. Adanya inisiatif dan interaksi antara
pribadi-pribadi.
Simptom menekankan ada dampak penting
dari kondisi budaya untuk mengembangakan kreativitas,dan ada hubungan yang
dinamis antra individu yang kreatif dengan masyarakat yang dapat menghasilkan
satu keungulan. Yang saat ini perlu kita lakukan ialah menemukan penerapan
spesifik dari sumber sosial-kultural yang memupuk perkembangan kreatif dalam
lingkungan pendidikan. Selain itu ada faktor penentu untuk pengembangan
kreatifitas anggota masyarakat yaitu pengendalian konservatif dlam menghadapi
tantangan baru, pengembangan teknologi tingkat tinggi secara efektif
,keterbukan terhadap rangsangan budaya
yang baru.
Setelah kita membahas secara singkat
peran-peranan yang dapat mengembangkan kreatifitas kita tentunya diri saya
sendiri, sekarang saya akan membahasnya dengan menganalisanya melalui pengalamn
pribadi yang saya miliki.
Saya khairani rizky saya seorang
mahasiswa psikologi semester akhir, saya sering menggangap diri saya bukan lah
orang yang kreatif. Saya merasa saya beda dengan teman-teman dekat saya yang
saya anggap mereka memiliki kreatifitas yang tinggi. Seperti yang telah kita
pelajari juga bahwa setiap individu memiliki tinggkat kreatif yang berbeda-beda
semua ini tergantung dari press
individu tersebut kalau kita mengkaitkannya dengan 4p. Sekarang sedikit
banyaknya saya mengetahui bahwa saya cukup kreatif, walaupun hanya sedikit,
kretaif yang saya miliki mungkin bukan dalam menciptakan hal-hal yang baru
sperti saya mampu membuat suatu prakarya yang indah, atau apalah. Mungkin kreatifitas
saya ada di dalam perlakukan dan tindakan saya.
Dalam pengembangan kreatifitas saya
orang tua saya memiliki peranan yang penting. Orang saya memberi kebebasan pada
anak-anaknya khususnya saya untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam diri
saya. ALM papa saya dan mama saya membebaskan saya memilih apa yang menjadi
bakat saya yang mungkin dapat di kembangkan. Melihat saya dulu suka bernyanyi
dan menari orang tua saya memasukkan saya les vokal ya walaupun tdak berjalan
lama ,itu semua karena saya yang bosan, saya rasa les vokal Cuma gitu-gitu aja.
Seperti yang dikatakan oleh penelitian Decay bahwa orang tua yang memiliki
remaja kreatif mereka memberi kebebasan pada anaknya.
Sejak kecil kami di ajarkan untuk
berani mengeluarkan pendapat, bertukar pikiran, belajar bertanggung jawab,
merenungkan apa yang menjadi pilihan dan apapun tindakan yang kami lakukan,
semua ini telah diterapkan oleh orang tua saya. ALM papa yang sering kali
menegaskan bahwa kita sebagai manusia salah satu yang dapat di pegang adalah
omongan, dan sebagai manusia kita harus berkata jujur terhadap apapun yang kita
omongkan dan tindakan yang kita lakukan, karena itulah salah satu yang dapat
membuat orang akan menjadi sukses dan juga bagaimana kita mampu mengasah apa
yang menjadi minat dan cita-cita kita.
Jika di tanyakan apakah orang tua
anda merupakan orang tua yang kreatif? Dan mampu untuk mengembangkan
kreatifitas anaknya? Semua itu jawabnnya iya. Orang tua saya orang tua yang
kreatif dan mereka mendorong apapun yang
menjadi bakat anak-anak mereka. Tetapi semua itu balik lagi ke dalam diri si
individu tersebut. Apakah dorongan intristik, atau ekstrinsik yang lebih kuat
dalam pengembangan kreativitas diri kita.
Begitu juga dengan peran sekolah dan
lingkungan masyarakat khususnya kebudayan yang ada di lingkungan budaya. Saya pribadi
merasakan kalau sekolah memiliki peranan dalam pengembangan kreatifitas saya,
sejak sd hingga SMA sampai saat ini kuliah saya aktif dalam ekstrakulikuler pengembangan minat dan
seni dalam bidang musik. Dengan program-program yang di rancang oleh sekolah
dan fakultas dimana saya kuliah, saya mampu untuk mengembangkan sedikit
banyaknya kreatifitas saya dalam bidang musik, walaupun tidak begitu menonjol
tapi saya memiliki kecintaan dengan musik. Guru dan dosen juga menunjang bakat
yang dimiliki oleh siswa dan mahasiswanya. Mereka memiliki difat yang mampu
mengayomi dan membimbing siswa dan mahasiswa yang ada di dalam lingkup mereka. Lingkungan masyarakat dan budaya belum begitu
jelas saya lihat dalam pengembangan kreatifitas saya.
kesimpulan yang dapat saya ambil bahwa, setiap
manusia memiliki tingkatan kretifitas yang berbeda-beda, contohnya saya saya
merasa saya memiliki tinggkat kreatifitas yang renah, saya memiliki kemauan
untuk kreatif tetapi semua itu masih naik turun terutama dalam hal seni
misalnya membuat prakarya, saya merasa saya gak mampu saya beda dengan
teman-teman saya yang kreatif. Sebenarnya itu semua tergantung dengan press
yang ada dalam diri saya dan juga motivasi intristik yang ada dalam diri saya. Seberapa
kuatpun dorongan yang ada dari luar diri saya,jika saya tidak berniat untuk
menjadi kreatif dan dorongannya sedikit untuk itu, tetap saja semua itu tidak
dapat kita wujudkan. Intinya kita harus percaya diri terutama saya saya harus
percaya diri bahwa saya bisa menjadi kreatif,manusia yang kreatif dalam
berbagai hal dan jangan merasa kita salah dalam apapun yang kita ciptakan dalam
hal kreatifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar