tugas inividu pertama (kreatifitas)

Bab 1
Dasar pertimbangan,kebijakan, dan konsep
keberbakatan dan kreativitas
A.    Dasar pertimbangan untuk pengembangan kreativitas
Didalam pengembangan kreativitas ada 7 dasar pertimbangan  yang digunakan sebagai dasar pengembangan kreativitas.

1.      Hakikat pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan diri individu,dan setiap individu mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dan oleh karena itu pendidikan yang diberikan kepada individu pun berbeda-beda sesuai dengan kemampuan atau bakat yang dimilikinya. Tujuan diberikannya pendidikan yaitu untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan untuk anak didik mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal sehingga dirinya dapat berfungsi di masyarakat. Pendidikan  dalam keberfungsiannya bertanggung jawab untuk memadukan serta memupuk bakat yang di miliki individu termasuk bakat yang istimewa,atau memiliki kecerdasan yang luar biasa (the gifted and talented).pada masa sekarang kita sering mengartikan anak berbakat bukan lagi anak yang memiliki tinggakat kecerdasan atau IQ yang tinggi ,melainkan juga memiliki kreativitas dan motivasi berprestasi.
2.      Kebutuhan akan kreativitas
Ditinjau dari aspek kehidupan, kebutuhan kita akan kreativitas sangatlah terasa.gambaran ini juga terasa dalam bidang pendidikan,dalam pendidikan lebih banyak diajarkan penekanan dalam hal penghafalan dari pada berpikir secara kreatif. Guilford juga mengatakan bahwa penelitian dalam bidang kreativitas sangat kurang yang terutama terhadap kesadaran akan pentingnya kreativitas di bidang luar psikologi.
3.      Kendalam dalam pengembangan kreativitas
Salah satu kendala dalam pengembangan kreativitas adalah pengembangan konseptual  yang mana dikatakan bahwa pendidikan bersifat dimiliki atau tidak dimiliki melalui pendidika. Selain itu kendala konseptual lainnya terdapat dalam alat ukur. Selain kendala konseptual ,ada juga sebab utama lain yang menjadi kendali dalam pengembangan kreativitas yaitu kurangnya pendidikan dan psikologi dan psikologi terhadap kreativitas terletak pada kesulitan merumuskan konsep kreativitas itu sendiri,
4.      Hubungan kreativitas –intelegensi
 Utami Munandar (1977) dari hasil penelitiannya membuktikan bhawa tes kreativitassebagai fungsi kognitif yang bersatu yang dapat dibedakan melalui tes intelegensi.lalu di penelitiannya mengatakan bhawa ada hubungan anatara kreativitas dengan intelegensi.
5.      Peran Intelegensi dan kreativitas terhadap prestasi sekolah
Pendapat para ahli mengenai pern intelegensi dan kreativitas dalam mentukan prestasi disekolah berbeda-beda pendaptnya. Torrance dkk,mengatakan bahwa kreativitas yang tinggi yang dimiliki oleh siswa tidak berbeda dengan intelegensi yang tinggi yang dimiliki mereka. Milgram (1990) menekankan bahwa intelegensi tidak semata-mata dapat meramalkan kreativitas dalam kehidupan seseorang. Adapun tujuan yang ingin dilihat terhadap hubungan intelegensi dan kreatvitas semata-mata untuk melihat tujuan dan jenis pendidikan yang dilakukan disekolah tersebut atau disebut juga dengan diagnostik terbaik (inverted diagnostic)
6.      Sikap kreatif sebagai Non Aptitude Trait dari kreativitas
Berdasarkan penelitian atau analisa faktor menunjukan adanya korelasi yang statis signifikan walaupun rendah,antara ciri non-aptitude(kepercayaan diri,keuletan,apresiasi,estetika dan kemandirian)dan ciri-ciri dari aptitude dari kreativitas kelancaras (anatara kelancarn,kelenturan dan orisinalitas dalam berpikir). Selain itu keberbakatan (giftednes) juga merupakan perpautan antara kemampuan umum,intelegnsi,kreativitas dan pengikat diri terhadap tugas atau motivasi external yang juga merupakan non –aptitude trait.
7.      Sikap guru dan orang tua mengenai kreativitas
Dalam mengembangkan kreativitas anak guu dan orang tua dapat merubah cara mengajar yang menakan anak(otoriter) karena hal ini dapat menghambat pencapaian yang ingin di capai oleh anak,sehingga anak tidak dapat mencapai aktualisasi dirinya.
B.     Dasar pertimbangan untuk pendidikan anak berbakat
Untuk membuat pelayana khusus bagi anak yang berbakat ada beberapa alasan yang di pertimbangkan. Para pakar berpendapat bahwa ika anak betul-betul berbakat ia akan dapat memenuhi kebutuhan pendidikanya sendiri.  Adapula yang beranggapan bahwa jika guru melakukan tugasnya dengan baik, anak berbakat tidak memerlukan perhatian khusus, berbeda dengan mereka yang menyandang ketunaan.

C.    Kebijakan
1.      Kebijakan tentang pelayanan pendidikan anak berbakat
Kebijakan untuk penyelengarana program pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus bagi anak berbakat telah ditulis dalam undang-undnag republik indonesia nomor 2 tahun 1989 yang berhubungan dengan sistem pemdidikan nasional, selain itu perlakuan yang dapat diebrikan terhadap anak berbakat yaitu memberika kombinasi anatara program pengayaan (enrichment)dan program yang memungkinkan percepatan(acceleration)
2.      Kebijakan tentang pengembangan kreativitas
GBHN 1993 menyatakan bahwa pengembangan  kretaivitas(daya cipta)hendaknya dimulai pada usia dini yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan utama.secara eksplisit dikatannya juga bahwa setiap jenjang pendidikan anak kreativitas haruslah dipupuk sejak dini.
3.      Peranan kreativitas dalam program pendidikan anak berbakat
Kreativitas yang ada disekolah-sekolah seharusnya memiliki waktu tertentu ,tidak digabungkan dengan jam matakuliah lainnya. Menurut de bono untuk mempraktekkan “kreativitas”sebagai satu mata ajar tersendiri. Hal ini memiliki manfaat tertentu ,namu perlu diperhatikan juga bagaimana kreativitas dapat dikaitkan dengan semua kegiatan didalam kelas.

D.    Konsep kreativitas
1.      Kreativitas dan aktualisasi diri
Menurut psikologi humanistik seperti abraham maslow dan carl rogers, aktualisasi diri ialah apabila seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang ia mampu dan mengaktualisasikan dirinya atau mewujudkan potensisnya. Menurut maslow aktualisasi diri merupakan karaekteristik yang fundamental , yang dimana setiap potensisal tersebut ada dalam diri manusia sejak lahir.
Rogers menenkankan (1962) bahwa sumber dari kreativitas adalah dorongan untuk mengaktualisasikan dirinya, mewujudkan potesni dan dorongan untuk berkembanga menjadi aktif dalam mengeskpresikan dirinya.
Kreativitas aktualisasi diri merupakan kearifan yang umum dan “content free”.ada banyak program kreativitas yang bertujuan a)meningkatkan kesadaran kreativitas,b)memperkokoh sikap kreativitas dan menghargai gagasan baru,c) mengejarkan teknik menemukan gagasan dan memecahkan masalah secara kreatif. Dan d) melatih kemampuan kratif secara umum, yang bertujuan untuk membantu siswa memahami kreativitas dan mengunakan pendekatan yang kreatif terhadap masalah-masalah pribadi ,akamdemis dan profesional.
2.      Konsep kreativitas dengan pendekatan Empat
Ada 4 jenis defenisi tentang kreatifitas yang disebut oleh Rhodes sebagai “four P’s of Cretivity:yaitu person,proces,press,product”
a.       Defenisi pribadi (person)
Menurut Hulbeck(1945) :tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya .
Menurut stenberg (1988) : kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis yaitu intelegensi,gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi.
b.      Defenisi proses
Menurut torrance (1988) : tindakan yang meliputi seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan msalah masalah sampai dengan menyampaikan hasil.
Menurut wallas(1926) : pengembangan kreatifitas melawati beberapa tahapan yaitu tahap persiapan,inkubasi,iluminasi,dan verifikasi.
c.       Defenisi produk
Rogers (dalam Vernon ,1982) menemukakan kriteria untuk produk kretaif yaitu: produk tersebut hasrus nyata, produk itu harus baru,produk itu adalah hasil dari kualitas yang unik individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
d.      Defenisi press
Menurut Simpson (dalam Vernon,1982)  press yang dimaksud merujuk pada dorongan internal ,yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai “the intiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought”.

E.     Konsep anak berbakat dan keberbakatan (Giftedness)
Anak bernakat merujuk pada Istilah yang menunjukkan suatu perkembangan dan pendekatan ‘uni-dimensional’(seperti defini dari terman yang menggunakan intelegensi sebagai kriteria tunggal untuk mengidentifikasikan anak berbakat yaitu, IQ 140) Ke pendekatan multi-dimensional.
1.      Defenisi USOE tentang keberbakatan
Anak berbakat adalah mereka orang-orang yang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferesnsiasi dan atau pelayanan diluar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri senndiri.
Kemampuan-kemampuan ini meliputi:
-          Kemampuan intelektual umum
-          Kemampuan akademik khusus
-          Kemampuan berpikir kreatif-produktif
-          Kemampuan dalam salah satu bidang seni
Kemampuan psikomotor (seperti dalam olahraga)
Implikasi dan manfaat kedua dari definisi USOE ini ialah tuntutan bahwa anak berbakat memerlukan pelayanan dan program pendidikan khusus sesuai dengan potensi, minat dan kemampuanya.
2.      Konsepsi Renzuli tentang keberbakatan
three-ring conception” ialah Konsepsi lain tentang keberbakatan yang digunakan dalam identifikasi siswa berbakat di Indonesia. Rezulli dan kawan-kawan yang menyatakan bahwa tiga ciri pokok yang merupakan kriterian (persyaratan keberbakatan ialah keterkaitan antara lain :
-          Kemampuan umum di atas rata-rata
-          Kreativitas di atas rata-rata, dan
-          Pengikatan diri terhadap tugas (Task commitmen cukup tinggi)
Suatu defenisi merupakan pernyatan yang diungkapkan secara eksplisit dan menjadi bagian dari kebijakan dan bahkan juga dari peratuan(renzuli 1981). Oleh karena itu penting bahwa suatu defenisi mengetahui tiga kriteria berbakat yakni:
-          Harus berdasarkan riset tentang karakteristik orang berbakat
-          Memberikan arah dalam seleksi dan/atau pengembangan instrumen dan prosedur identifikasi
-          Membenci arah dan berkaitan dengan praktek program, seperti seleksi mencari dan metode instruksi serta seleksi dan pelatihan guru anak berbakat.
Riset tentang individu yang kreatif menunjukan secara konsisten sistem bahwa orang-orang yang mendapat pengakuan karena prestas dan kontribusi mereka yang unik ,dan memiliki tiga kelompok ciri yang berpautan. Oleh karena itu Setiap dari ketiga kelompok ciri-ciri itu sama-sama menentukan keberbakatan. Berikut akan dibahas masing-masing “cluster” ciri-ciri tersebut.
a.       Kemampuan di atas rata-rata (Intelegensi)
Menurut terman (1959) dalam penelitiannya terhadap anak bernakat hanya menggunakan kriteria intelegen dan tulisan-tulisan.
Wallach (1976) menunjukkan bahwa mecapai skor tertinggi padates akademis belum tentu mecerminkan potensi untuk kinerja kreatif/produktif.
b.      Kreativitas  
Kelompok clusser kedua yang dimiliki anak/orang berbakat ialah kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, dan sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.dan akan dibahas lebih rinci lagi dalam bab-bab berikutnya.
c.       Pengikatan diri terhadap tugas
Kelompok karakteristik ketiga yang ditempuh pada individu yang kratif iala peningkatan diri terhadap tugas sebgai bentuk motivasi yang internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya,meskipun mengalami macam-macam rintangan.
Untuk mendefenisikan keberbakatan itu sendiri memiliki banyak rintangan karena tidak ada yang sesuai pemahamnnya. Begitu juga USEO dan Renzulli. Renzulli (1981) memberikan kritik terhadap defenisi USEO bahwa defenisi tersebut mengabaikan motivasi atau task-commitment sebagai ciri afektif yang penting pada orang berbakat.
Manfaat dari defenisi Renzulli ialah melihat keterkaitan anatar kelompok ciri sebagai persayaratan keberbakatan,kemmapuan umum kreativitas dan motivasi .



I



posted under |

Tidak ada komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments